kopi kuminum teguk reguk
kusuntikkan di nadi hati
gelegak tersenggal
tatap matamu menjejal
penuhi retina mata
genang kenang terkecipak
rindu mengapung tersapu angin
candamu dingin
tanpa ampun
mengiris iris
menangis
dalam diam
lebih baik kulawan saja
wajah kuangkat
kubiar terhidang di depanmu
lalu kuakui rindu itu.
Jelang Cawang, 09032018
Poetoe
Sabtu, 24 Maret 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
kau lihatlah dari sini, dari sisi langit agar luas bumi tersekap utuh di retina mata dan tak lagi ada masalah sulit hanya tersisa remah r...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar