Selasa, 27 Januari 2009

Sebait kata untuk GAZA

aku melihat langit hitam itu kadang memerah kadang berpijar,
indah namun melahirkan geletar takut yang tak tertahan
karena percikan-nya ciptakan perih yang luar biasa,
karena dentumannya merobek gelembung jantung…..

rumah tinggal puing, masjid tinggal puing, sekolah luluh lantak
berlarian sembari menyimpan rasa takut itu dalam dada
tersimpan dalam dada; berharap tak nampak…
karena tak ingin aku ganggu cinta ini dengan benih-benih kepengecutan

Ayo tatap saja langit itu,
biarlah pesawat-pesawat iblis itu girang memandang kita sebagai sasaran tembak
biarlah saja;
toh ada cinta dalam dada ini yang tak akan kuasa mereka lawan….

Ayo bom saja kami,
tak surut selangkah-pun kami dari barisan ini…..

bayang-bayang hitam

Adalah rasa yang indah, kecenderungan untuk menikmati kesenjangan. Perbedaan adalah keindahan, ketika menciptakan perpaduan dua unsur yang jauh berbeda. Ketika gelap dan terang, cinta dan benci, kerinduan dan kesal, muda dan tua, lemah dan kuat, senyum dan kepedihan, gairah dan penat, tak peduli dan kehangatan.....

Berharap bertemu dengan kepedihan adalah salah satunya. Rindu, namun tahu pasti itu hanya menanti gigitan srigala.... ingin aku sudahi, namun justru berkembang biak. Mewabah dalam jiwa, serupa virus ganas, merusak sebagian file di isi kepala-ku. Hampir sepanjang hari, nafas, detak jantung, lintasan hati, penuh bayang-bayang hitam.

Dan dengan sayap-sayap kecil-ku ini, aku coba terbang....menuju rembulan di malam hari. Berharap detak-detak indah itu, semakin nyaman dengan irama hati ini. Mata dibiarkan terpejam, persilakan bayang-bayang hitam itu bermain di rongga otak. Indah. Mengerjap, seperti kepakan sayap kupu-kupu, seperti ombak yang patuh untuk tetap menampar karang. Batu karang yang kekar, dan bibir air laut yang konstan menggoyang....mimpi yang menghitam;

Kamis, 22 Januari 2009

HIJRAH

atas bukti kerelaan
perjalanan ini mesti dituntaskan
walau pedang terhunus menghalangi
walau badai gurun menampar hati

karena sungguh,
atas bukti ketaatan
bahaya jadi biasa
pedih perih jadi tak terasa

bukan karena takut akan ancaman
perjalanan ini dijalani
hanya bukti ketundukan atas ketetapan
Sang pemegang kendali hidup
Sang penguasa hati

hingga madinah menyambut gempita
gelora juang kembali membara
dalam hati nabi
dalam hati kita

api hijrah tak pernah usai
selalu ada dalam jiwa
sebagai kerelaan hati untuk berbenah
kapan-pun, di mana-pun

(Puisi lama, aku tulis atas pesanan teh Hilda untuk dibacakan oleh anak-anak Salwa dalam satu acara yang entah itu apa..)

pagi gerimis

Pagi gerimis,
Rintik air berdetak
Denyut darah bependar hangat
Mengalir
Angin sejuk berhembus, kibarkan dedaunan
Aku berharap cinta yang datang
Ungkap rahsia semesta
Dan ilalang bercengkrama,
Bunga rumput tumbuh penuh warna
Dan memang cinta-lah yang datang
Membawa damai
Yang jadikan gemuruh detak jantung jadi dengkur
Jadikan sakinah dalam dada…..

Terima kasih, Cinta…

Aku dan Awan-awan itu

pada angin malam yang berlarian dikejar shubuh,
aku titipkan pesan untuk langit
perkenankan aku untuk sesekali belajar terbang
atau sesekali bolehlah aku bersandar pada awan-awan itu

karena kata hari ini, kadang menjadi renta
dimakan oleh sejarah
oleh kenangan-kenangan yang nekat enggan pamit dari rongga kepala

jadi,sesekali bolehlah aku bersandar pada awan-awan itu.....

Selasa, 20 Januari 2009

satu folder untuk-mu

kembali membuka ingatan lama, tentang "Tarbiyah Ruhiyah", buku kecil karya Abdullah nasih Ulwan... buku yang membuka pintu hati-ku untuk meletakkan "Islam" dalam wilayah yang lebih penting dalam hati... (thanks, teh..)
ada mu'ahadah, muroqobah, mu'aqobah, muhasabah... lalu mujahadah...
jadi malu... begitu banyak pe-er yang belum aku selesaikan, berazam untuk lebih semangat... teringat satu hal... tawazunitas... hmmm.. keseimbangan dalam ritme haroki..

kalimat indah dari sang istri: "mas, tolong dong... buatkan satu folder untuk-ku (di hati-mu)"

ini menjadi materi muhasabah-ku malam ini... aku mungkin memang belum membuat satu folder khusus untuk-mu; akan aku perbaiki dik, bagaimanapun juga: aku membutuhkan-mu; sangat. bantu aku, dengan tetap ada di samping-ku dalam perjalanan dakwah ini.

Jazakillahi khoiron katsiro...

Selasa, 13 Januari 2009

Palestina di mata anak2-ku

Setiap mau jajan, Haya sibuk menanyakan ".. bunda, ini produk Amerika nggak??"
dia sudah paham, jangan-jangan ada uang kita yang ikut dibelanjakan untuk membeli peluru-peluru Israel yang ditembakkan ke anak-anak Palestina;

Lain halnya dengan Bunga: waktu menyambut kami pulang dari kantor, dengan penuh senyum kemenangan dia bercerita, "Bapak, ngerti nggak?? Israel salah nembak temennya sendiri... lagian mereka jahat sih... nembakin anak-anak palestina.."

Ini jelas hasil pengajaran Bundanya, tentang bagaimana iman diletakkan dalam hati, dalam emosi, dalam pemahaman mereka tentang ukhuwah Islamiyah... tentang saudara se-iman itu laksana satu tubuh... semoga, perasaan ini pula yang bisa muncul di hati para pemimpin arab... tidak ada salahnya mereka belajar dari anak-anakku; lebah kecil dan bunga mungil-ku.. aku bangga menjadi ayah kalian. sun sayang!!

Senin, 12 Januari 2009

Mengapa Yahudi Mengincar Bocah-Bocah Palestina?

Eramuslim; Senin, 12/01/2009 16:34 WIB Cetak | Kirim

Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang diketahui, setelah lewat dua minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 900 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka.

Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Khaled Misyal, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz Alquran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan Alquran. Tak ada main video-game atau mainan-mainan bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid. (sa)

palestina... palestina






palestina... palestina..

ONE MAN ONE DOLLAR TO SAVE PALESTINE





setelah aksi soliaritas Palestina pekan lalu, PKS justru dituduh mencuri start kampanye.... akhirnya aku tetep ikutan aksi lagi... masih bareng massa PKS, namun tidak lagi pakai bendera partai...
Kami coba buktikan, bahwa dukungan kami terhadap palestina murni dari solidaritas kami sebagai sesama muslim... tidak peduli bendera partai atau ormas.. ayukk.. bareng2 dukung Palestina dengan darah dan harta...

ONE MAN ONE DOLLAR TO SAVE PALESTINE...

Jumat, 02 Januari 2009

pks untuk Palestina...










li tatmainnal qolbi,
agar hati ini lebih tenang....
paling tidak aku sudah ikut andil dalam sekelumit perjuangan rakyat Pelestina...
hari ini aku ikut bergabung dalam Munashoroh Palestina bersama Partai Keadilan Sejahtera;

Palestina.... dengan jiwa dan darah-ku aku tebus tanah Palestina....

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...