Sabtu, 30 Agustus 2008

pantai Anyer Agustus 2008

di tepi pantai,
langit membentang luas dan indah,
karang hitam,
pasir putih....
riak-riak ombak menyentuhi kaki
dan angin bercakap padaku tentang waktu
yang coba aku bingkai
aku ambil dan simpan dalam hati
waktu yang seolah terulang,
di pantai ini,
di pantai ini

merenungi cinta yang terkoyak,
kucoba tata kembali,
dalam kata-kata
antara rasa dan akal sehat
bergegas berbenah.....

pecahan karang itu aku pungut,
namun "jangan... biarkan waktu, langit dan awan yang mencatatnya.."
aku urung,
aku benamkan detak cinta ini
dalam pasir di pantai ini hangat
sangat hangat, dekat dengan jantung.
denyutnya seirama dengan debur ombak;

aku tersenyum padamu dunia,
beri aku waktu....

Senin, 25 Agustus 2008

seperti tersengat lisrik,
menggelegar dalam rongga dada;
jalan hidup aku teruji,
jelaga dosa itu menjamur dalam dada...

tiada yang ada dalam aku untuk dibanggakan.
maafkan aku.

malu aku,
sungguh, malu aku,

Kamis, 21 Agustus 2008

adz-Dzariyat

aku dapat tugas, hafalkan surat dari Tuhan.
ayat-ayat yang indah,
tentang angin yang bertiup,
terbangkan debu,
dan awan yang berarak membawa air bergumpal-gumpal,
dan angin yang meniup perahu layar.....
dan para malaikat berbagi rapi dalam tugas2nya....
dan sungguh, apa yang telah Alloh janjikan pastilah benar

hiks...alunan ayat yang indah itu, begitu puitis menyihir jiwa

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...