merajut senja, bermula pada kata yang bertautan
jawab berjawab, dan senyum dalam debar harap yang pemalu
seperti sisi gelap rembulan yang tak terbaca oleh matahari
jalanan apa ini, semua serupa baru untukku
bahkan wajah cerah yang kau bawa
terasa baru dan nyaman untuk aku simpan
jaga dalam ceruk ingatan terdalam
bagaimana memainkan kebetulan yang ternyata terencana
lalu buku yang kita sandingkan dengan bergelas kopi....
seperti nukilan itu "bahwa terkadang kita harus perankan orang lain sebelum..akhirnya kita kenakan jati diri kita yang sebenarnya."
demikianlah, lalu hujan deras menghajar.
deras teramat deras... hingga jejak kaki terhapus. dan senja memisahkan....
"mengapa kedua insan yang teramat saling mencintai justru tak dipertemukan dengan mudah. sebaliknya pasangan yang tak terlalu mencinta justru dengan mudah dipertemukan?"
kalimat tanya yang menghiba jawaban.
bekasi. 6 Maret 2016 -jelang tengah malam
poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Minggu, 06 Maret 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar