Senja, aku punya cerita....
tentang pengembara yang mengendarai naga
perjalanannya panjang,
ia bersama sang naga mengisi masa dengan beterbangan di langit yang melogam
kau mungkin tak percaya, maka tengoklah ke atas....
jika ada bayangan hitam di sela awan maka itulah mereka
meliuk liuk sesekali merobek gumpalan uap air itu, tersibak.... dan rambut sang pengendara tampak basah
berkilatan oleh cahaya maghrib...
Senja, duduklah sejenak di sini
ini kisah tentang pengembara yang berkendara naga,
dan naga tak sepenuhnya jinak
sehingga terbangnya terkadang tak berpola
sesekali kendali terlepas,
bahkan lalu semburkan angin panas... api membakar sang pengembara.
Senja, panasnya api dari semburan nafas naga tak membuat pengembara mati,
namun cukuplah menjadi luka bakar serius
pakaiannya jadi compang camping
wajahnya melegam.
Pengembara tetap berjuang kembali kendalikan,
terlempar namun kembali berpegangan
terbakar namun kembali guyur dengan dinginnya awan....
Perjalanan panjang, nafas tersenggal,
luka bakar melebar.
Setia pada perjuangan, hidup memang tak semua hanya dinikmati.
APTB (jakarta bekasi) 21/03/2016
poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Selasa, 22 Maret 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar