Minggu, 05 Juli 2015

Istighfar itu solusi

Kenapa istighfar menjadi solusi? Ternyata kekuatan mohon ampun atas kesalahan itu memang luar biasa.

Dalam istighfar terkandung pengakuan atas kesalahan diri. Jadi tak cepat salahkan orang lain.

Karena cepat salahkan orang lain itu berbahaya. Butakan mata hati untuk berbenah diri. Sibuk congkel aib orang.

Walau kadang cepat salahkan orang ini bersembunyi pada dalih mengkoreksi, sikap kritis. Memang batasnya tipis. Hati yang lebih tahu.

Mungkin SOP mengkritik itu kalau sudah serius evaluasi diri dulu. Jadi kritik terasa berkualitas, bukan sekedar sangka saja.

Paling nyaman memang perbanyak istighfar, ulang-ulang permohonan ampun ini. Biarkan hati menikmati guyuran rasa bersalah itu.

Menunduklah hati sedalam dalamnya, jika lalu jiwa melompat ke arah yang lebih baik itu pastikan pijakan hati bersih itu memadai.

Jelang 10 hari terakhir, perbanyak istighfar. Semoga kita beroleh ampunan dariNya, hingga tak celaka kita di bulan suci ini.
Aamiin.

Poetoe, 19 Ramadhan 1436 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...