Minggu, 05 Juli 2015

Metamorfosa

Jika proses metamorfosa ulat menjadi kupu-kupu harus menjadi kepompong, maka puasa ramadhan adalah kepompong itu.

Dan pada saat proses kepompong itu ulat diam dalam waktu lama, tak makan tak minum menekan hasrat duniawi sekuat mungkin. Hingga air liurnya mengering menjadi tabir yang kuat menutupi sekujur tubuhnya.

Demikian halnya kita, semestinya memberikan lebih banyak waktu untuk diam dan berbincang terhadap diri. Mengaduk aduk sejarah dosa masa lalu, memilah-milahnya, untuk membaca setiap dosa itu menjadi lebih jelas klasifikasinya, hingga akhirnya kita bisa temukan motivasi dan cara yang tepat untuk meninggalkannya. Juga menemukan kebaikan-kebaikan lain yang bisa menggantikan kekeliruan masa lalu kita.

Asyhadu allaa ilaha illalloh.
Astaghfirulloh
Asalukal jannata wa a'udzubika minannaar.
Allohuma innaka affuun tuhibbul afwa fa'fuanniy.

Poetoe, 18 Ramadhan 1436H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...