Kamis, 16 Juli 2015

Tidak tersinggung (menikmati) kritik, celaan, bahkan hinaan

Belakangan ini aku sempat beberapa kali sesumbar "aktifitas yang jarang aku lakukan adalah tersinggung." Tergolong sesumbar, karena sebenarnya kenyataannya tak mudah menjalaninya. Tetapi aku memang sedang belajar, bagaimana untuk tetap tidak tersinggung atas kritik, bantahan atau bahkan cacian dan celaan.

Caranya adalah, dengan menumbuhkan kesadaran bahwa sebagai manusia aku adalah tempat salah dan lupa. Artinya hal buruk apapun kata orang tentangku itu pasti mengandung kebenaran, karena memang aku banyak salah dan lupa. Jika yang disampaikan itu tak benar, tapi ada kesadaran bahwa sebenarnya masih banyak aibku yang masih Allah SWT sembunyikan, jadi untuk apa tersinggung? Karena jika aib itu dibeberkan rasanya aku lebih hina dari celaan dan hinaan dia.

Dengan berbekal kesadaran itu, insya Allah hatiku selamat dari aktifitas tersinggung atau pun sakit hati yang bisa jadi akan merusak rasa bahagiaku. Tidak berarti lalu kritik dan hinaan itu tak aku dengar, namun paling tidak aku mendengarnya dengan lebih objektif, lalu menerimanya sebagai masukan untuk langkah perbaikan di kemudian hari.

Jika sudah terlatih, mungkin aku  akan merasa senang saat mendapat kritik, sedikit pedas pun tak mengapa, karena itu membantuku untuk lebih menikmati hidupku. Menjadi bahan pembelajaran yang artinya ada tambahan proyek pengembangan diriku yang kuharap bisa menjadi proses tanpa henti di sepanjang hidupku.

Wallahu a'lam.

Poetoe, 25 Ramadhan 1436 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...