Melukaimu melukaiku juga
Air matamu air garam dalam lukaku
Pucat wajahmu padam lenteraku
Dukamu sembilu robek bahagiaku.
Memohon maaf padamu adalah penawar
Penawar lukamu juga lukaku
Bukankah kurva kita menelikung dalam irisan yang sama?
Benda yang nyaris tanpa bayangan, karena menimpa di semua sisi.
Aku kau. Kau pun aku.
Jumat, 31 Juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar