seperti menulis puisi cinta di dinding batu,
di jalan yang kuyakin ia kan lalui
walau entah terbaca atau tidak.
tapi bukankah cinta itu pernyataan, dan bukan sekedar pertanyaan?
wajar jika tak lalu tunggu jawaban,
biarkan rasa itu berlalu saja
entah kelak tersangkut lagi di mana
jadi apa lagi yang perlu ditunggu setelah semua dituliskan?
apakah kau akan persempit makna puisi hanya sebagai piranti?
padahal ia keniscayaan dari sebuah gelisah hati.
Stasiun Bekasi, 16022018
Poetoe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
kau lihatlah dari sini, dari sisi langit agar luas bumi tersekap utuh di retina mata dan tak lagi ada masalah sulit hanya tersisa remah r...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar