apakah pada pagi yang dingin lalu tak ada puisi yang bisa aku seduh?
bukankah pahitnya kopi ini bisa mengisi ruang sepiku ini?
gelisah basah yang lama,
memelukku dalam ketiadaan daya untuk shut down isi kepala.
ketika dipaksa terpejam dalam rebah, tubuh malah mengejang kejang.
apa sih maumu?
gelisah resah ini masih berlanjut saat akhirnya terlelap,
karena tidurku selalu bermimpi
dan mimpi ini mimpi yang detail dan jelas
gambarnya tajam, entah berapa mega pixel.
alur ceritanya pun gamblang
sesekali bahkan mimpi hanya berupa slide paparan yang rumit.
aih kapan tidur ini bisa aku jadikan rehat ruhani?
Bekasi, 15022018
Poetoe
Rabu, 14 Februari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
kau lihatlah dari sini, dari sisi langit agar luas bumi tersekap utuh di retina mata dan tak lagi ada masalah sulit hanya tersisa remah r...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar