menepi di ruang tersepi
relakan hati
sunyikan benak
istirah sejenak
bagaimana keraguan itu mengoyak ketenangan
kecipak riak di tengah telaga
hinggar oleh debar
terulang ulang kata tanya mengapa
pada akhirnya memang kita butuh titik keputusan
terayunnya palu di atas meja hakim
ada waktu yang jangan kau permainkan
jeda jangan kau jadikan ruang bincang yang tak perlu
dan denotasi kalahkan konotasi
kata kata terang itu usir samar bayang basa basi
Bismillah, yuk kita beranjak.
Bekasi, 04022018
Poetoe
Minggu, 04 Februari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
kau lihatlah dari sini, dari sisi langit agar luas bumi tersekap utuh di retina mata dan tak lagi ada masalah sulit hanya tersisa remah r...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar