kopi hitam pekat
tatap lekat
keluhan itu seolah tiada malaikat
yang setia berjaga dekat
bermula pada kalimat "telah banyak kulakukan"
jadi lupa, merasa tak layak atas "apa yang kudapatkan"
seolah mengambil wewenang atas ukuran diri
merasa boleh banding-bandingkan dengan diri yang lain
hujan lebat
genggam erat
tapi tetap tanpa debar hangat
kata sayang tak terulang namun teringat lekat
malam menggumamkan dendang
tentang lelah yang mengunyah jiwa
berharap cahaya
bersinar sesaat dalam dada.
Jakarta, 06022018
Poetoe
Rabu, 07 Februari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
kau lihatlah dari sini, dari sisi langit agar luas bumi tersekap utuh di retina mata dan tak lagi ada masalah sulit hanya tersisa remah r...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar