Selasa, 01 Desember 2015

Menjadi Orang Asing

Menjadi orang asing, seperti saat di angkutan umum. Tak ada satu pun yang kita kenal begitu juga tak ada satu pun yang mengenal kita. Rasanya beda, dan sebenarnya indah juga. Bagaimana kita bebas berlama dalam diam. Bermain gadget, juga membaca buku sekehendak kita.

Menjadi asing ini sebenarnya salah satu cara bermain yang paling dasar. Lihat saja, anak - anak kita, mereka sering ciptakan permainan dengan gaya itu. Saat pura pura belanja, "Eh, ibu mau belanja apa? Tinggal di mana bu?"
"Ojek mbak, mau turun di mana?" Bercandaan standarku hampir setiap pagi saat istri mulai duduk di belakang motorku. Dan menariknya ia tetap menjawab "ke Bekasi Timur ya Bang..."

Iya, bagian dari permainan dasar adalah berpura-pura tidak saling kenal. Mungkin memang demikian seharusnya kita bersikap pada dunia. Sabda Nabi, "Jadilah di dunia seakan-akan orang asing dalam perjalanan..."

Demikian juga kita, bagaimana jika kita berpura-pura untuk tidak saling kenal saja. Seperti penumpang dalam  bis, yang hanya mengenal wajah teman seperjalanannya,  tanpa tahu nama, alamat, kerja di mana. Hanya sesekali saja berserobok mata, itu pun lalu menunduk.

Ahai. Hello makhluk asing.

Poetoe, 2 Desember 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...