Mungkin kau juga pernah rasakan, ketika berita tak lagi menarik perhatian kita. Saat tak lagi ada percaya atas objektifitas berita, kita jadi menerima berita apapun dengan penuh prasangka. Memang prasangka adalah virus yang hebat untuk melumpuhkan nalar. Fakta menjadi tak berarti, namun demikian pula sebaliknya. Saat ada cinta, fakta pun berubah nilai. Terkadang hal yang sangat sederhana menjadi demikian berarti. Detail yang biasa kita abaikan berubah menjadi simbol yang sakral.
Begitu pun saat benci menjalar, kita akan demikian bersemangat menyebarkan informasi yang mendukung misi kita untuk meyakiti yang kita benci. Sebaliknya saat cinta tumbuh kuasai hati, maka kita akan sibuk menggunakan semua fasilitas untuk menebarkan informasi atas rasa cinta itu.
Demikianlah hati membuktikan peran pentingnya atas akal.
Poetoe, November 2015.
Minggu, 22 November 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar