Rabu, 29 Januari 2020

Terima kasih

Sebenarnya terima kasih itu apa? Apakah kuterima kasihmu? Ataukah kuterima dengan segenap kasihku? Ataukah terimalah kasihku?
Entahlah.

Jika bahas dua kata ini di hari ini, terima kasih, maka yang aku ingat adalah terima kasih istriku. Seorang yang telah menemaniku lebih dari dua dasawarsa. Sabar dengan segala kelambatanku memahaminya. Ia mengisi setiap sela-sela jiwa yang kosong. Gelisah dan resah jadi tak betah lama-lama tinggal di dalam hati.
Saat aku gagal, ia yang bisa dengan segera mengabaikannya. Tanpa dia ucapkan gaya dia mendengarkan keluhanku seolah berkata, "sudahlah, kamu bisa lebih baik dari itu," lalu segelas kopi dan senyuman itu selesaikan semua kecewa.

Terima kasih, istriku. Kuterima kasihmu, kuterima kau dengan segenap kasih, jadi terimalah kasihku.

Bekasi-Muntilan, 08/01/2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...