(tentang Sinta dan Laksmana)
oleh nugroho putu
melihatmu tersenyum di bawah senja keemasan
setelah menanti penuh kecemasan
apa itu cinta? tak pernah berjawab kecuali hangat genggam dan kata-kata bersayap
hanya dadu teraduk oleh waktu
dan kalimat yang terjeda oleh tanda baca
lalu resah oleh rasa bersalah
seperti nyanyian burung hantu di jelang malam
padahal rindu membatu
berharap terulang oleh mesin waktu
lalu kecup itu lebih lama
lalu peluk itu lebih erat
hanya batu takdir yang telah diletakkan
dan kita dua himpunan tak beririsan
palung dalam mengantara
hanya kata "relakan" yang bisa hentikan badai.
Bekasi, 07/01/2020
Selasa, 28 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar