keliru dan aku seperti benda dan bayangan
mengikut saja
tanpa ada langkah gegas tapi tak pernah tertinggal
memeluk erat seperti ransel jinjing
dekat lekat
menanti-nanti sempat
saat terlena ia melompat
permalukan aku tanpa gelagat
keliru dan aku seperti seteru tanpa jarak
biar tak suka, aku tak bisa bentak
hardik ia pergi
mau kuinjak, ia justru menyelinap dalam hentak
mau kutendang, ia bahkan melayang dalam dendang
keliru itu meniru-niru lakuku
ia bisikan harapan,
ia bangun sempurna diisi kepala
agar aku luka saat tak sesuai
Magelang, 27/01/2020
Rabu, 29 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar