bangku ruang tunggu berbaris kaku
rindu duduk di sudut menunduk
air mata mengalir dan langit bersyair
gelapnya terlelap mimpi-mimpi sepi
kata-kata seperti terdampar di ruang-ruang tua
keinginan menjadi serupa nenek-nenek berdandan sok jelita
padahal kisut keriputnya jadi nestapa
betapa banyak hasrat yang justru menyayat
luka-luka seperti tanda
diukir pada prasasti hati
bahwa pernah ada jelaga
dan jejak air mata di mozaik hari
Cirebon, 02/01/2020
nugroho putu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar