Rabu, 29 Januari 2020

Tanpa Usia

kuulang di kepala, bagaimana jumpa seolah timba temukan kita dan angkat kita dari perigi mimpi
tatapan mata yang selintas
entah malu entah takut

pada jam yang berjarum tajam
kita saling hantamkan senyuman
budak masa tertawakan kita
saat resmi jadi tawanan
terikat pada kata-kata cepat, kekaguman yang tersesat

beda itu tentang jarak, juga waktu
rindu itu malu-malu
norma jadi irama,
berdalih keindahan ketukan, langgar saja
interval pun jadikan tumbal

harapan bisa menjadi makhluk tanpa usia
tentu sia-sia
bukankah sejak awal penciptaan goda iblis itu nikmat kekal yang bunuh waktu dan kefanaan?

Muntilan, 29/01/2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...