mengemudi itu menatap ke depan
sesekali saja melirik spion
jalani hari itu menata batu bata harapan
sesekali mengintip ulang masa lalu
berkendara itu perlu goda dan canda
agar bosan tak kuasai mata
kata-kata itu senjata
menyentuh hati hingga debar dada
pada peta yang kita baca sama-sama
pada tempat tisu di antara tangan dan mata
pada buah pinus kering disimpan kenang
pada huruf-huruf di balik bayang bincang
kita beri nama di setiap ruasnya
adalah hal-hal pertama
sebagai akar sejarah
mengendap dalam air darah.
Muntilan, 27/01/2020
Rabu, 29 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar