sepi datang bertamu, sejak aku kehilanganmu
jendela maya dalam gadget pun kehilangan nyawa
tanpa pesan-pesanmu, layar gawai itu usang
tanpamu, untuk apa
sunyi hinggap memelukku, sejak kepak sayap senyap itu terbangkanmu
tanpa kata tanpa lambaian tangan
hilang saja, tak berpulang tak berdatang
waktu beku, tak bertadi tak bernanti.
Rabu, 29 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar