Adalah tentang bagaimana sebuah rindu itu meracuni seluruh waktu
Keriuhan apa pun menjadi tetap senyap
Riak air yang teredam batu hitam di sungai belakang rumah, dulu. Sunyi.
Diam wingit yang wigati.
Adalah tentang jarak, yang serupa energi pegas, menjauh hanya mengumpulkan tenaga untuk bersegera kembali menyatu.
Mungkin, keindahannya justru pada bagaimana menyelesaikan sebuah rindu
Dengan ekspresi terbaik, yaitu: doa.
Aku teracunimu.
Aku sibuk mencari penawar rindu, selain bertemu
Karena kau matahari, mendekatimu hanya membakarku.
Poetoe, 2017
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 08 November 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar