namun hujan datang,
rintik sesaat lalu deras memanahi pungung bumi
rasa yang mau kuasai asa
namun nalar masih saja berjaga
tombaknya tajam teracung
menempel di leher cinta
berani maju selangkah saja
darah kan tertumpah
sakit seperti energi yang mengalir
ada hukum kekekalan energi
ia selalu berpindah
ruang juga waktu
kita mau sakit di sisi mana dan kapan
sekarang, dengan turuti nalar yang kasar dan kaku
atau turuti rasa sampai nanti fakta yang akan menyiksa kita
dan malam
walau ada kata cinta
tetap saja gulita
karena sakit selalu menunggu
sekarang atau nanti
terparang atau mati.
Bekasi, 2017
Poetoe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar