Selasa, 31 Oktober 2017

Hujan senja. Kamu.

Hujan menabur kesejukan yang ranum
Kedamaian mendorong dengki keluar dari ruang hati
Aku enggan bertengkar lagi
dengan teori yang semakin angkuh
Mencibir ketundukan
menyebutnya pengecut
meremehkan tulus
menganggapnya pecundang

Abaikan aku
Biarkan tarianku di bawah hujan ini
Yang mampu mengisi senja
Hingga malam

Dan rebahlah jasad
Di tanah basah
Aroma rumput
Menyeruak penuhi rongga otak

Aku membutuhkanmu.

Tugu Pancoran, 23 Oktober 2017
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...