Selasa, 31 Oktober 2017

Belajar dari kekalahan dan kemenangan.

Dari kemenangan akan tumbuh percaya diri, dari kekalahan akan tumbuh tahu diri.

Dalam kemenangan ada bangga diri yang dapat silaukan mata hati, hingga tak nampak lagi hikmah dan ilmu. Demikian halnya kekalahan, ada kecewa dan sakit hati yang bisa mengotori mata hati, menjadi kusam dan tak lagi jernih.

Dari kemenangan kita dapat belajar jika tak terjebak pada bangga hati. Demikian pula kekalahan, akan menjadi pintu hikmah, selama kita bisa lewati jebakan kecewa dan sakit hati.

Keduanya semestinya tetap diakhiri dengan rasa syukur.

Seperti semalam setelah kekalahan tim nas PSSI vs Tim Malaysia, menonton beritanya di pagi hari, membuat harus teteskan air mata. Bagaimana tidak, sesaat setelah peluit pertandingan usai, pemain Indonesia bergelimpangan, rebahan di lapangan. Menangis. Lalu beberapa pemain Malaysia datang menghibur. Evan dimas sang Kapten, ikut membangunkan mereka satu satu, lalu mengajak mereka bersujud syukur, bahkan bersama pemain malaysia. Terbayang, pasti itu sujud syukur yang indah.

Mungkin benar, tanpa kecewa dan sakit hati yang berlebihan, kita dapat belajar lebih banyak dari kekalahan.

Indonesia, 27/08/2017
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...