Senin, 29 Februari 2016

Senja Saja

dan di antara rambu itu kaki berjingkatan
memaknai waktu yang limbung
mana kini mana nanti mana tadi

jadi hempaskan saja nafas beratmu
untuk buktikan bahwa ingatan itu masih mengental di kepala
walau kenangan itu kau siksa dengan duri hari ini
ia bertahan
terseok memang
namun ia bertahan

karena luka lama telah berulang tersayat lagi
jadi dewasalah kita
melampaui sesepuh kita
yang justru meringkuk dalam kekanakannya

tapi sudahlah
memakluminya adalah ujian hidup
semakin cerdas tentu semakin mudah memakluminya
jadi ringan saja abaikan yang pantas terabai
jadi biasa saja mainkan rasa hingga kebas

sini
duduklah di sini
angkat kepalamu
langit senja sedang memandangimu
langit yang sama, yang saat ini juga aku tatap

merah
merah
menggelap.

Senja/cawang, 19/02/2016
poetoe 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...