Tradisi para pemikir adalah kopi dan rokok, demikian kata Almarhum Bapak dulu. Aku tak merokok kerenanya kopi yang kupilih. Namun bersama berjalannya waktu, terlalu banyak kopi menimbulkan masalah pada pola tidurku. Aku coba beralih pada coklat panas. Secara teori coklat melahirkan mood yang bagus. Dan ternyata ada benarnya.
Aku coba manfaatkan kenyamanan setelah nikmati coklat panas dengan mengisi waktu untuk menulis. Harapannya agar tulisanku bernuansa positif. Bukan tulisan keluhan dan amarah. Aku takut tulisan yang negatif hanya membuat aura negatif itu menyebar pada para pembacanya. Itu pun jika memang ada yang membaca tulisanku. Hehe...
Ide positif butuh dilahirkan. Dalam kondisi hati yang tenang, ia terlahir dari rahim otak kita. Melalui kata-kata yang awalnya hanya terpikirkan, lalu terucap baik melalui lisan atau pun tulisan. Harapannya tentu sebagian dari ide-ide positif itu terlahir dalam kegiatan nyata. Hingga kebaikan menyebar ke sekitar kita. Aamiin
Berharap ini menjadi niatan baik yang melatarbelakangi hoby menulis kita. Sehingga tak sia-sia, kegiatan rutin ini. Jika mungkin, satu pekan ada satu ide baik dituliskan.
Semoga.
Poetoe / 10 Agustus 2015.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Setuju dengan Mas Nugroho. Saya punya masalah dalam hal berbicara (suka kebolak-balik kalo ngomong). Mungkin dengan belajar menulis, tata bahasa saya dalam bicara bisa berubah.
BalasHapusaamiin, semoga energi positif menular ke pembacanya ya mas putu.
BalasHapusoh ya, saya amsih menulis dan ngopi inih.. susah beralih kenikmatan
Mas Adri, boleh terus dicoba. Menulis itu menyehatkan dan setia saat dijadikan sahabat. Hehehe...
BalasHapusMas Ichang, aamiin... makasih.
tentang kopi aku juga ndak bisa beranjak. Masih tetap ngopi walau secangkir sehari.