Sebuah nasehat, agar selalu agendakan di setiap hari untuk berpikir mendalam tentang sesuatu, lalu tuliskan. Jika dirasa ada yang kurang cari bacaan tambahan dan gunakan saat sarapan atau makan siang bersama teman sebagai sarana diskusi. Dengan cara ini paling tidak kita seperti tak pernah berhenti kuliah. Kuliah di universitas kehidupan.
Setelah menjadi satu tulisan coba posting di media sosial, biarkan orang lain membacanya, adakah umpan balik yang bisa jadi masukan atas tulisan kita?
Jika kita merasa tulisan kita sedemikian kaku, maka bubuhkanlah rasa di dalamnya. Jadi tulisan kita memuat apa yang kita pikirkan pula apa yang kita rasakan.
Sepertinya nasehat ini menarik. Aku mau coba. Bisa jadi tulisan ini pun bagian dari pelaksanaan atas nasehat di atas. Bagaimana menurutmu?
Poetoe / 7 Agustus 2015.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar