Jumat, 22 Mei 2015

Senandika. (1)

Kesepian yang tiba tiba
bahwa diri memang berbeda
namun tak lama
karena berikutnya justru gempita
ada cahaya menyala
dalam dada
bahwa tak ada yang pantas dirisaukan lagi
semua telah lengkap
makna hari telah tertangkap
terkuliti dalam jumput arti

Apakah lalu tak lagi ada rindu
tidak juga
karena rindu itu lahir oleh sadar diri akan perlunya mata dan telinga lain
butuh tatap enggan saat nurani tersembelih oleh kebengisan kata sendiri.

Baru beberapa langkah dari belik
aku telah kembali dahaga
dahaga olehmu
dahaga oleh telaga makna itu

Aku perankan saja
Aku mainkan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...