Apakah lalu terlalu rumit jika kita tak berhenti pada yang sekedar terucap, sekedar terlihat, sekedar terlintas? Bukankah dunia tempat segala kesementaraan? Dan mudahlah kita tertipu pada yang "sekedar" itu?
Lalu ada yang menjawab "iya. Memang jadi terlalu rumit."
Terdiam. Mungkin aku masih terjebak pada dimensi kata. Belum juga beranjak.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Minggu, 31 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bisa Jadi Prolog
"Jika benar kau pemerhati hal-hal sederhana, maka apa yang paling tercatat di mula pertemuan kita dulu?" Mungkin jawabannya adalah...
.jpg)
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar