Tiba-tiba saja, ini yang aku pikirkan:
-Satu-
Terkadang dalam menetapkan pilihan, kita menambahkan syarat
yang justru menjauhkan dari substansi atas dasar pilihan tersebut. Syarat
formal itu sengaja kita tambahkan agar kita lebih mudah mencoret salah satu
pilihan yang terlihat sama baiknya.
-Dua-
Ternyata pada kebanyakan orang yang sukses justru
karena kepandaian membaca “yang tersembunyi” dari beberapa pilihan. Artinya
yang terlihat dan terkesan masuk akal itu belum tentu baik pada akhirnya untuk
kita.
Lalu esok harinya, skema ini yang muncul di kepalaku:
Sesuatu perbuatan itu pasti punya alasan, paling tidak ada dua jenis alasan (terima
kasih pak Didi M Saleh atas ilmunya.):
1.
Alasan yang masuk akal, dan
2.
Alasan yang sebenarnya.
Alasan yang sebenarnya dipengaruhi oleh:
1.
Internal (dalam), yaitu factor niat, motivasi,
hasrat, keinginan, dasar pemikiran, dan sebagainya.
2.
Eksternal (luar), adalah situasi dan kondisi,
suasana yang melingkupi, lingkungan di sekitar, peristiwa yang terjadi, dan
sebagainya.
Memahami hal-hal di atas akan sangat membantu kita, untuk
dapat memaklumi apapun yang terjadi di sekitar kita. Menjadi lebih bijaksana
dalam menyikapi, dan mengambil keputusan.
ilmu baru bagi saya, makasih mas....
BalasHapusjadi harus banyak menelaah
sama-sama mas... lagi belajar nih
BalasHapus