Rabu, 03 Desember 2014

Yang tiba-tiba mengada di rongga kepala.

Tiba-tiba saja, ini yang aku pikirkan:

-Satu-
Terkadang dalam menetapkan pilihan, kita menambahkan syarat yang justru menjauhkan dari substansi atas dasar pilihan tersebut. Syarat formal itu sengaja kita tambahkan agar kita lebih mudah mencoret salah satu pilihan yang terlihat sama baiknya.

-Dua-
Ternyata pada kebanyakan orang yang sukses justru karena kepandaian membaca “yang tersembunyi” dari beberapa pilihan. Artinya yang terlihat dan terkesan masuk akal itu belum tentu baik pada akhirnya untuk kita.

Lalu esok harinya, skema ini yang muncul di kepalaku:

Sesuatu perbuatan itu pasti punya alasan,  paling tidak ada dua jenis alasan (terima kasih pak Didi M Saleh atas ilmunya.):
1.       Alasan yang masuk akal, dan
2.       Alasan yang sebenarnya.

Alasan yang sebenarnya dipengaruhi oleh:
1.       Internal (dalam), yaitu factor niat, motivasi, hasrat, keinginan, dasar pemikiran, dan sebagainya.
2.       Eksternal (luar), adalah situasi dan kondisi, suasana yang melingkupi, lingkungan di sekitar, peristiwa yang terjadi, dan sebagainya.

Memahami hal-hal di atas akan sangat membantu kita, untuk dapat memaklumi apapun yang terjadi di sekitar kita. Menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi, dan mengambil keputusan.

Wallohu a’lam.

2 komentar:

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...