Yang tersirat di hati itu tak tersurat namun jadi energi utama atas amalan.
Menyedihkan saat sandarkan amal untuk anggapan orang saja. Menjadi mudah terluka.
Membangun citra itu tragis, karena fitnah bertebaran. Dan itu menjadi sayatan perih saat kita tak pandai abaiakannya.
Memang beda antara citra dan reputasi. Walau keduanya masih beranjak dari anggapan manusia.
Citra tentang kita ingin orang bilang apa sedang reputasi itu soal apa kata orang tentang kita.
Padahal membangun karakter lebih penting dari sekedar citra dan reputasi.
Minggu, 14 Desember 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar