terpejam
yang tersisa hanya aku dan waktu
aku dengan detak jantungku
dikurung dalam kotak-kotak: yang lalu, kini dan nanti
bayangan silam berbaris dalam temaram
menjadi satu dalam tumpukan keping-keping ingatan
aku mencari cari yang kuperlu
untuk aku peluk
menemaniku di hari ini
berharap temukanmu saat mula mula kita bertemu
saat menyapa menjadi begitu berharga
hanya curi-curi tatap saja
lalu tertunduk lagi dalam diam yang legam
kita menjadi dua titik yang saling enggan bergerak mendekat,
namun juga tak sanggup untuk menjauh
terjebaklah kita dalam lukisan luka
atas rasa yang tersekap dalam diam lalu mencemar menjadi virus yang menyakiti tubuh
cinta memang layak jadi derita
saat tak mampu kita jadikan cerita
ada di mana kita
mau seperti apa kita
terkadang pilihan bodoh itu yang kita ratapi
menjadi pualam sepi
memaku kaki di tepi
tanpa bertemu saling menggenapi.
Poetoe, 2019
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Minggu, 17 November 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar