aku limbung, tiba-tiba isi kepala seperti pergi
kata-kata yang datang tak dapat aku tangkap
bahkan barista bersenyum manis itu tak sanggup aku pahami, hanya wajah manis dan bibir yang bergerak-gerak saja.
mungkin hari terlalu padat dengan pertempuran rasa.
tadi pagi cinta dan rindu saling maki di perempatan
lalu siangnya cemas dan gelisah mengeroyok harga diri di halte saat banyak anak sekolah di sana. malu maluin saja.
hasilnya aku jadi bloon. isi kepalaku raib.
ingatan berlarian.
bahkan ingatan-ingatan receh tentang berapa tarif parkir di depan indomaret atau berapa kali aku usap hidung setiap ada bulu hidungku ada yang rontok.
lupa saja, lenyap saja.
saat tak ada kata yang mampu aku tangkap
saat tak ada ingatan yang mampu aku ingat
aku mogok
sepertu truk pasir di tanjakan dan mati mesin. panik. tapi tak tahu harus bagaimana.
menunggu saja. ketidakmampuan berpikir memang mimpi terburuk.
jika rene dercartes tahu kondisi ku mungkin ia akan berseru "kau tak lagi ada! karena cogito ergo sum"
Magelang, 11/11/2019
Poetoe
Minggu, 17 November 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar