Minggu, 17 November 2019

Mogok berpikir

aku limbung, tiba-tiba isi kepala seperti pergi
kata-kata yang datang tak dapat aku tangkap
bahkan barista bersenyum manis itu tak sanggup aku pahami, hanya wajah manis dan bibir yang bergerak-gerak saja.

mungkin hari terlalu padat dengan pertempuran rasa.
tadi pagi cinta dan rindu saling maki di perempatan
lalu siangnya cemas dan gelisah mengeroyok harga diri di halte saat banyak anak sekolah di sana. malu maluin saja.

hasilnya aku jadi bloon. isi kepalaku raib.
ingatan berlarian.
bahkan ingatan-ingatan receh tentang berapa tarif parkir di depan indomaret atau berapa kali aku usap hidung setiap ada bulu hidungku ada yang rontok.
lupa saja, lenyap saja.

saat tak ada kata yang mampu aku tangkap
saat tak ada ingatan yang mampu aku ingat
aku mogok
sepertu truk pasir di tanjakan dan mati mesin. panik. tapi tak tahu harus bagaimana.

menunggu saja. ketidakmampuan berpikir memang mimpi terburuk.

jika rene dercartes tahu kondisi ku mungkin ia akan berseru "kau tak lagi ada! karena cogito ergo sum"

Magelang, 11/11/2019
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...