bocah perempuan lari menghindari ayunan cambuk dan ketakutan memeluknya erat
gigil gemeretak gigi, jadi iringan kaki yang terayun kencang
seolah kematian mengejar di belakang
kekerasan serupa santapan
bentakan serupa nyanyian
tapi air mata tak lagi berkunjung karena nestapa telah begitu biasa
apatah cinta, jika atas namanya adalah kengerian?
apatah sayang, jika kepedihan itu datang berulang-ulang?
terbata-bata ia membaca hidup
mengumpulkan makna cinta dan sayang sendirian
serupa mozaik yang satu-satu ia susun,
entah akan selesai sampai senja yang ke berapa
ia hanya menjalani
ia hanya menilai
dengan caranya sendiri.
Temanggung, 12/11/2019
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar