dalam gelap semak dan rimbun pohon, tersesat di rimba dan seolah malam tak berujung.
setiap langkah hanya menambah parah, kehilangan arah.
duri dan tepi ilalang yang tajam menggores sekujurku.
dalam galau yang sesak dan keresahan yang paripurna, tersesat di genangan hasrat dan seolah gelap tanpa tepi.
setiap jejak hanya menambah gelisah, resah yang basah.
dosa dan rasa bersalah berlipat lipat membungkus tubuhku.
adalah pijar sadar yang kuharap
serupa peta untuk jalan pulang
serupa lentera yang pandu langkah
jejak demi jejak
semoga.
Masih di tol, 29032018
Poetoe
Jumat, 11 Mei 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar