teramat sayang, lalu kusimpan saja kamu di lembaran buku
tebal itu. agar tak perlu ada yang tahu, agar tak perlu ada yang
temukan kamu.
dan menjengukmu hanyalah lewat jendela itu.
memandangmu dalam segala aktifitasmu, memasak, minum kopi, bersiap
bekerja. hanya dari jendela itu.
saat rindu pun aku kebingungan harus apa. terkadang hanya berbisik pada lirih sambil memandangmu. bisik yang tak terdengar.
jendela
kecil itu tersimpan di rimbunya rimba kata dalam buku tebal itu. harus
sibakkan julur julur kalimat, perdu tanda baca, juga duri ejaan salah
baca.
kusimpan rapat rapat karena teramat sayang. jangan takut oleh lama, karena waktu tak lagi relevan di ruang ini.
Bekasi (di atas ojeg) 26032018
Portoe
Jumat, 11 Mei 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar