hujan sore
sayapku basah
terlambat berteduh
kupaksa terus terbang
di atas tugu dirgantara hujan semakin deras
harus turun
harus mendarat
darurat
landasan terdekat adalah halte
banyak orang
tapi biarlah
sudah saatnya mereka tahu
ada makhluk sepertiku
sayapku basah, kulipat sebisanya
orang orang kaget
sudah kuduga
adalah tak wajar manusia dengan sayap burung sebesar ini, mendarat di halte, basah kuyup lagi.
aku tersenyum, sambil meminta maaf
khawatir mereka basah kena kibasan sayapku
maaf.
keanehan seringkali belum bisa diterima
manusia terlalu sering berbiasa
sehingga yang tak biasa menjadi tak mudah diterima
padahal apa salahnya manusia bersayap
jika burung pun bersayap mengapa manusia tidak?
apapun yang terjadi aku duduk menunggu di bangku halte
dengan debar cemas tertangkap satpam.
halte BNN, 26032018
Poetoe
Jumat, 11 Mei 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar