Ada yang terkunci,
tertinggal di belakang almari
badai yang tercatat dengan gurat ukir yang dalam.
Walau waktu yang meringkus kita,
dalam ketergesaan.
Geliat menegang. Ruh!
Ada yang tertinggal,
di setiap senti dinding.
Menangkap setiap kerjap kita,
merekam setiap helanaan nafas itu.
Terburu buru, senggal memburu.
Detik diketik keras, tusts waktu menggerus ingatan. Duh!
Ada yang kutanam paksa,
pada relung telinga, terkemas dalam nada.
Riang atau pedih itu abaikan saja.
Aku hanya mau menanam kenang.
Maka relakan saja. Gumpal merinduh. Fuih!
Jakarta, 29/10/2016
Poetoe.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Selasa, 22 November 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bisa Jadi Prolog
"Jika benar kau pemerhati hal-hal sederhana, maka apa yang paling tercatat di mula pertemuan kita dulu?" Mungkin jawabannya adalah...
.jpg)
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar