Seperti hukum sebab akibat,
setiap hal seolah harus ada sebab mendahuluinya...
beberapa dari kita memanggilnya dengan sebutan alasan.
Memang alasan menjadi lebih rendah dari sisi makna,
seperti kata "mencari alasan" atau "banyak alasan"
Bagaimana dengan rasa?
banyak rasa yang tak terdefinisi,
juga tak ditemukan apa sebabnya...
seolah hukum casualitas itu tak terbukti.
Seperti rindu yang tak bermula dari sebab,
iya.
Rindu saja.
Tugu Pancoran, 01/11/2016
Poetoe.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Selasa, 22 November 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar