jarak hanyalah membran tipis yang sudah aku robek untuk membuatmu tetap dekat
atas nama rindu kuikat semua satuan waktu hingga serpihan detik yang mencoba kabur itu pun aku raup remas dalam genggam kenang dan ingatku tentangmu.
dan api yang berkobar dalam dada juga jiwa yang pernah kau nyalakan itu tetap aku jaga hingga semesta kita benderang, hingga cinta tersengat hangat.
dan remah remah adegan lama itu aku abadikan dalam catatan di lembar lembar benak, lalu ku simpan jaga dalam dada hingga debar degubnya tak terduga.
dan langit malam jika kau tatap saat ini, pastilah ada jejak jejak mataku karena saat yang sama aku menatap lekat gelapnya.
di sepi sunyi kukunyah perlahan bayangmu, menghisapnya hingga larut dalam aliran nadi dan pada saatnya nanti akan menginap di bilik jantungku, hingga setiap degupnya adalah mu, adalah kamu.
Bekasi, 07 Agustus 2018
Poetoe
Rabu, 08 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
kau lihatlah dari sini, dari sisi langit agar luas bumi tersekap utuh di retina mata dan tak lagi ada masalah sulit hanya tersisa remah r...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar