duduk diam menanti yang tak pasti, adalah menyanyi tanpa tanda birama di tangga nada.
lagu jadi tak pernah benar-benar siap berhenti.
sampai akhirnya telepon berbunyi, dan ada suaramu di sana.
menanyakan kabarku, dengan gelak bahagia, seperti tinta hitam di kanvas putih.
tawa menjadi jelas dan nyaring, karena latarnya adalah murung yang terkurung lama.
dan menyimpan murung adalah seni menikmati penantian.
tak tersimpan hanya akan merusak suasana.
berpura bahagia itu dusta, tapi penting untuk membangun cerita.
karena secara abjad c dan d berdekatan, salah langkah cerita bisa jadi derita.
maka percakapan adalah tukar kabar berita saja, bukan tukar derita.
rindu pun terobati, setelah cinta saling tikamkan belati.
telepon ditutup.
jeda tanpa birama yang jelas pun kembali dimulai.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar