Ternyata dunia itu nampak sesuai dengan cara pandang kita. Saat kita menikmati satu hal sebagai karunia, ternyata ada pula yang melihat sebagai sumber kegelisahan.
Dan jika kita terpancing ikut terluka, maka kita mungkin telah masuk dalam jebakan mereka. Jebakan sangka buruk yang bertabur dengki juga cibiran sinis.
Karenanya abai atas apa pun kata dan sikap mereka itu lebih aman dan menyelamatkan hati.
Walau sesekali, kita akan terkaget kaget betapa masih saja ada, sikap hati yang sedemikian buruk, yang terbiar berkembang. Membakar kebaikan, memusnahkan rasa syukur.
Aku berlindung pada Nya dari penyakit penyakit hati itu.
Aamiin.
Poetoe / 8 Januari 2016
Jumat, 08 Januari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
kau lihatlah dari sini, dari sisi langit agar luas bumi tersekap utuh di retina mata dan tak lagi ada masalah sulit hanya tersisa remah r...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar