Waktu ada karena pergerakan benda-benda di semesta. Bumi berputar menjadi siang dan malam, bulan mengelilingi bumi menjadi hitungan bulan, juga bumi mengelilingi matahari menjadi hitungan tahun.
Lalu manusia meperdetail lagi hitungan atas waktu itu hingga jam, menit, juga detik. Hitungan waktu itu menjadi demikian penting karena tak ada waktu yang terulang. Semua akan berlalu saja jika kita lengah.
Bagaimana dengan kesempatan?
Kesempatan itu adalah waktu dilihat dari sisi subjek manusia, dengan ditambahkan unsur kemanfaatan atas waktu. Sehingga waktu terus bergerak saat subjek manusia lengah ia akan kehilangan kesempatan.
Karenanya seperti firman-Nya dalam surah Al-'Ashr, bahwa pastilah manusia merugi karena bergeraknya waktu, kecuali:
1. Beriman pada Sang Penguasa segalanya.
2. Beramal profesional sehingga berhati-hati, untuk terus berproduksi dalam kemanfaatan melampaui waktu yang ia jalani.
3. Saling mengingatkan dalam kebenaran (isi) dan saling mengingatkan dalam kesabaran (cara).
Semoga kita tak masuk dari mereka yang merugi karena waktu...
Aamiin.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bisa Jadi Prolog
"Jika benar kau pemerhati hal-hal sederhana, maka apa yang paling tercatat di mula pertemuan kita dulu?" Mungkin jawabannya adalah...
.jpg)
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar