Hai kapten .
Sepertinya malam ini ombak menggila
Tanganmu tak henti kendalikan kapal
Aku lihat otot yang mengeras
Aku lihat kerut mengeriput di dahi penuh strategi
Aku dengar ledak gemuruh dada
Aku dengar nafas terengah lepas gundah lalu bersegera kembali pada kendali
Kenali lautan kapten!
Ikuti saja arusnya.
Tak perlu kau lawan
Ikuti saja...jika tidak kau bisa terhempas
Lalu tenggelam
Percayalah terkadang ombak pun lengah.. itulah saat yang tepat kau berlari dari kegilaannya..
Lalu lepaskan lelahmu..lepaskan kemudi, lepaskan jangkar.
Nikmatilah amis lautan dan
Rasakan hembusnya.. hiruplah dengan hidungmu biarkan mengalir meliuk melewati rongga dada lalu menjalar
Kenali lautan kapten !
Berbaringlah sejenak di geladak.. berbaring beralas tangan.. tataplah langit itu.. rasakan damainya
Banyak yang bisa kau lakukan
Ombak dengan segala kengeriannya akan selalu kau jumpa
Tapi selalu ada waktu menikmati lautan yang diam tenang lagi sunyi
Kenali lautnya maka kau tak akan keluhkan badai
Jika setuju.. lekaslah mendengkur....
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Selasa, 19 April 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bisa Jadi Prolog
"Jika benar kau pemerhati hal-hal sederhana, maka apa yang paling tercatat di mula pertemuan kita dulu?" Mungkin jawabannya adalah...
.jpg)
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar