Minggu, 01 Juni 2014

#Siang

Berlarian siang seperti berlomba,
enggan mendapat gelar pecundang......

Melepas lalu menangkap seperti nada yg dimainkan,
kenikmatannya pada interlude; kadang.

Saat terik pun terkadang gulita pada hilangnya kesadaran,
karena tanggul itu harus segera dialirkan

Bagaimana akan kau beri makna, pada siang yg kerontang ini?
Pertaubatan atau kesadaran akan kelemahan diri?

Seperti ajakan untuk memainkan bisikan sebagai alunan senandung kesedihan,
pada cahaya yg terlalu terang, pada hening yg tiba-tiba.

Entahlah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...