Rabu, 04 Juni 2014

Masih Tentang Pagi

Pagi itu memomPa enerGi, saatnya kumpulkan energi untuk jalani hari ini. Kumpulkan inspirasi pagi yang terserak di setiap peristiwa sekitar kita. Wajah ceria anak berangkat sekolah, juga semangat loper koran saat melempar koran ke rumah pelanggan itu inspirasi. Juga matahari yang tak bosan hangatkan dunia walau kadang harus bertarung dengan mendung adalah juga sumber semangat pagi kita.

Pagi bisa juga Padu dalam sinerGi. Adalah rangkaian energi yang berlompatan dalam birama yang sama. Energi yang tercipta dari gesekan antara semangat satu dengan yang lainnya hingga jadi percikan semangat baru. Bicara tentang Sinergi itu bicara tentang kelenturan yang dibutuhkan untuk kurangi efek kerusakan dari benturan yang tak terhindarkan. Mengapa tak terhindarkan? itu karena masing-masing sudah terbangun karakter yang kuat. Jadi pastilah ada beda yang bisa dibenturkan. Karena itulah kita butuh kelenturan. Kita harus paham seberapa kuat daya lentur kita, karena jika salah menghitungnya bisa fatal. Salah mengukur daya lentur saat hadapi angin bisa berakibat patah bambu jiwa kita...

Pagi itu memomPa enerGi, juga Padu dalam sinerGi, bisa juga sekedar menyaPa laGi. Terkesan sekedar "manyaPa laGi" padahal ini justru spiritualistik. Karena ada kata "laGi" bermakna pengulangan. Dalam pagi kita mengulang sapaan, mengulang kebahagiaan, mengulang semangat. Padahal tak ada yang bisa menjamin bahwa pagi ini bukan pagi terakhir kita. Jadi semestinya di setiap pagi kita bersyukur.

Bersyukur bahwa Dia masih beri kesempatan kita bisa nikmati pagi ini.
Semàngat pagi. 
Semoga jadi energi kebaikan di hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...