Menunggu APTB, saat tepat berbagi isi hati. Yang terfikir saat ini adalah tentang fitrah air yang bergerak menghindar saat hendak bertubrukan dengan material lain. Seperti kita mungkin juga lebih bijak menghindar daripada membentur. Lebih hemat energi. Selain itu, memilih menghindar itu lebih aman dari godaan kesombongan. Karena bisa jadi keberanian untuk membentur itu buah dari benih kesombongan dalam hati kita. Menghindar memang miskin pujian, dibanding dengan keberanian untuk membentur, namun ini lebih sedikit memakan korban. Bahkan terkadang memilih menghindar bisa memicu cemooh. Tapi itu memang risiko, yang mungkin lebih baik dibanding dengan jumlah mereka yang terluka sebab oleh benturan.
Kesombongan itu bahaya yang dapat menggerus hati. Dengan kemasan percaya diri abaikan unsur kehati-hatian. Analisa SWOT bisa untuk menghindarinya. Bongkar diri, ukur kapasitas kita, seberapa tangguh hadapi tekanan, lalu mulailah membangun sistem pengendalian diri. Dengan rajin menilai secara objektif kapasitas diri, selain kita dapat membangun sistem pengendalian yg rapi, juga dapat tetap terjaga dari benih kesombongan.
Entahlah.....
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar