Mereka, para Shahabat Rosulillah itu membaca "Ayat-ayat Allah" dan juga sabda Rosulullah SAW, tidak sekedar sebagai "pesan" melainkan juga "kesan".
Pesan itu berjarak, ia bergerak dari pemahaman (aktifitas otak) ke pemahaman yang lain; sedang kesan itu lebih dekat, akrab, karena ia bergerak di ranah hati, rasa, juga aktifitas jiwa.....
Bukti mereka (para Shahabat itu) membacanya dalam kerangka "kesan" adalah:
1. Abu Bakar seringkali tak sanggup meneruskan bacaan Al-Qur'annya tanpa air mata... ia begitu detail mem-visualisasikan makna yang terkandung di dalamnya;
2. Ali bin Abi Thalib, dengan indahnya abaikan rasa sakit ketika ia sedang shalat;
3. Abu Darda' yang gumamkan kata "jannah...jannah" pada saat berhadapan dengan hunusan pedang dan mata tombak pasukan musuh... seakan Surga itu bergelantungan di kelopak matanya....
4. dan masih banyak contoh lainnya....
Saatnya hadirkan segenap hati, saat kita lantunkan ayat-ayat SuciNya; hingga jiwa tak lagi dahaga... terpuaskan secara ruhani, sebagai hamba yang selalu merasa begitu banyak mendapat limpahan Cinta-Nya secara utuh dan menyeluruh...
Wallohu a'lam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar